RANCANGAN DATABASE TERDISTRIBUSI

BASIS DATA TERDISTRIBUSI


DATABASE TERDISTRIBUSI : Database yang disimpan pada beberapa komputer didistribusi dalam sebuah sistem terdistribusi melalui media komunikasi seperti high speed buses atau telepone line.

SISTEM DATABASE TERDISTRIBUSI : berisi kumpulan site  eksekusi transaksi lokal (mengakses data pada satu site) & transaksi global (mengakses data pada site berbeda )

Contoh :
Transaksi lokal : transaksi menambahkan dana pada nomor rekening 1112234 yang berada di cabang margonda. Transaksi ditentukan pada cabang margonda.

Transaksi global : transaksi transfer dari rekening 1112234 ke rekening 2223410 yang berada di kramat jati (rekening didua site berbeda telah diakses sebagai hasil dari eksekusinya)

Site-site dalam database terdistribusi dihubungkan secara fisik dengan berbagai cara. Beberapa topologi digambarkan sebagai sebuah graph. Beberapa bentuk :
1. Fully connected network
Kalau salah satu node rusak, yang lainnya masih dapat berjalan (biaya mahal),
kontrol manajemen tidak terjamin.

2. Partially connected network
Reliability rendah, biaya dapat ditekan
Kontrol manajemen tidak terjamin.

3. Tree structured network
Bersifat sentral, control manajemen lebih terjamin
Kalau node pusat rusak, semua akan rusak. (setiap proses dimulai dari bawah).

4. Ring network (LAN)
Rusak satu, yang lain masih berjalan
Kontrol manajemen kurang terjamin karena bersifat dsesentralisasi.

5. Star network (LAN)
Kontrol manajemen lebih terjamin, karena bersifat sentral
Kalau pusat rusak yang lain rusak.


KEUNTUNGAN DATA BASE TERDISTRIBUSI

1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data
Jika beberpa site yang berbeda dihubungkan, seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data pada site lain.
Contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.

2. Reliability dan availability
Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site sendiri atau mata rantai komunikasi antar site.

3. Kecepatan pemrosesan query
Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.

4. Otonomi lokal
Pendistribusian sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.

5. Efisiensi dan fleksibel
Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik diman data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disain, atau salinannya dapat dihapus.


KERUGIAN DATABASE TERDISTRIBUSI

1. Harga software mahal
Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi.

2. Kemungkinan kesalahan lebih besar
Site-site beroperasi secara paralel sehingga lebih sulit untuk menjamin kebenaran dan algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui.

3. Biaya pemrosesan tinggi
Perubahan pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site.


RANCANGAN DATABASE TERDISTRIBUSI

A. FRAGMENTASI DATA
Fragmentasi : relasi dibagi ke dalam beberapa bagian, setiap bagian disimpan pada lokasi yang berbeda.

Tiga jenis fragmentasi :

1. Fragmentasi Horizontal.
Berisi tuple-tuple yang dipartisi dari sebuah relasi global ke dalam sejumlah
subset.

Deposit 1 =  branch-name = “Hillside” (Deposit)
Deposit 1 =  branch-name = “Valleyview” (Deposit)





Mengenal Sejarah Sepak Bola


Banyak orang menyangka sepak bola lahir di Inggris. Ternyata sepak bola yang dimaksud itu sepak bola modern, namun sebelum itu termyata sepak bola telah ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu di berbagai pelosok dunia dalam bentuk yang berbeda-beda.

Bola pernah ditemukan bukti-buktinya sebagai permainan para prajurit China sekitar abad ke 2 - 3 zaman pemerintahan Dinasty Han. Belakangan ditemukan juga bukti keberadaan sepak bola di Kyoto, Jepang. Di Indonesia, sepak bola pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda, perkembangannya pun menjadikan sepak bola menjadi sebuah kelompok bergengsi pada saat itu.

Kelahiran sepak bola modern memang lahir dari Inggris. Keberadaannya pun digunakan sebagai olah raga "perang". Saat itu ada semacam kepentingan pelampiasan antara Inggris dan Scotland. Satu bola diperebutkan dua kampung. Permainannya pun cenderung kasar dan brutal. Gak heran kalau akhirnya banyak makan korban. Ada kisah yang menyeramkan pula. Bahwa sepak bola kuno di timur Inggris bukan menggunakan bola, melainkan kepala musuh prajurit perang lawan. Dengan cara dan pola permainan seperti itu, maka sepak bola akhirnya dilarang oleh pemerintahan Inggris.

King Edward III tahun 1331 mengeluarkan aturan untuk menghentikan permainan brutal ini. Sementara di Scotland, King James 1 pada tahun 1424 memproklamirkan kepada semua pria untuk tidak main bola - "That na man play at the Fute-ball". Begitu pun seterusnya.

Sayangnya, sepak bola sudah sangat populer hingga tidak ada yang bisa menghentikan permainan ini di masyarakat. Pada tahun 1815 sebuah kampus ternama di Inggris, Eton College mencoba membuat aturan permainan sepak bola. Aturan ini berkembang dan diterapkan di banyak perguruan tinggi, dimodifikasi hingga dikenal dengan nama Cambridge Rules tahun 1848. Namun pada perkembangannya pun aturan ini terpilah menjadi dua aturan besar, yaitu aturan Rugby School dan aturan Cambridge. Yang membedakannya saat itu adalah bola yang boleh dipegang dan dibawa berlari.

Pada tanggal 26 October 1863, sebelas klub dan sekolah London mengirimkan perwakilannya untuk sebuah pertemuan di Freemanson's Tavern untuk mengkukuhkan satu peraturan mendasar untuk aturan permainan yang akan mereka mainkan. Dari pertemuan ini lah lahir The Football Association. Kekuatan kelompok ini makin solid hingga membuat gerah penggemar Rugby. Pada tanggal 8 Desember 1863 para rugger (sebutan untuk rugby) memutuskan untuk berpisah. Kini ada Rugby School dan The Football Association.

Pada tahun 1869, para anggota The Football Association (sering disebut Asscociation) mulai mengkukuhkan larangan memegang bola saat bermain. Ini adalah awal aturan hands-ball.

Charles Wreford Brown adalah pemainrugger handal, rugger adalah sebutan rugby muncul dari istilah slang mahasiswa di Oxford yang gemar memendekkan sebutan lalu diberi imbuhan di akhir "er" - rug + er = rugger. Suatu ketika Charles ditawarkan apakan dirinya ingin bermain rugger? Namun dirinya menolak dengan menyebukan bahwa dirinya lebih suka SOCCER (slang dari kata AsSOCiation). Sejak itulah sebutan soccer mulai sering dipakai.

Tahun 1888, William McGregor - pengurus klub Aston Villa mendekati 12 klub soccer yang ada untuk melakukan tanding rutin yang kemudian diberi nama English Football League. Kedua belas klub itu adalah :

- Accrington (Old Reds)
- Aston Villa
- Blackburn Rovers
- Bolton Wanderers
- Burnley
- Derby County
- Everton
- Notts County
- Preston North End
- Stoke City
- West Bromwich Albion
- Wolverhampton Wanderers

Kick-off pertama kalinya liga ini dimulai tanggal 8 September 1888

Sejak itu, saya baru menyadari bahwa FOOTBALL adalah sebutan resmi, sementara SOCCER digunakan sebagai sebutan in-formal.




Belajar Memasang Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) Untuk Jaringan

Belajar Memasang Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) Untuk Jaringan

Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.


Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden - made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.



Foto RJ - 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang

Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bias membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.


OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masingmasing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.


Tipe Straight

Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan - lihat Gambar 4) : 2 oranye - 1 hijau - 2 biru - 1 hijau - 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.

Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.

Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross

Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.


LAN TESTER - alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.

Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):

urutan pin standar

Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):

urutan pin TIDAK standar

Tipe Cross

Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung ?

Begini cara mudahnya:Ujung pertama:

1. oranye muda

2. oranye tua

3. hijau muda

4. biru muda

5. biru tua

6. hijau tua

7. coklat muda

8. coklat tua

Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:

1. hijau muda

2. hijau tua

3. orange muda

4. biru muda

5. biru tua

6. orange tua

7. coklat muda

8. coklat tua

Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bias berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Terima kasih.



Cara Setting GPRS di HandPhone

Setting GPRS & MMS KArtu Mentari,IM3,Matrix,Simpati,AS,KArtu Hallo,Kartu XL, Kartu Axis & Cara Aktivasi 3G Di HAndphone

PETUNJUK UMUM SETTING GPRS & MMS

1. Kecuali untuk kartu IM3, penyetingan GPRS atau MMS memerlukan proses aktivasi terlebih dahulu.
2. Proses aktivasi dilakukan dengan cara menghubungi operator yang bersangkutan sesuai kartu yang digunakan.
3. Mengenai cara melakukan aktivasi secara detil dapat dilihat pada detil penyetingan GPRS di bawah ini.



- Setting GPRS Indosat, Xl dan Telkomsel -


*Setting GPRS Mentari via OTA (Over The Air) :
Ketik SMS: GPRS(spasi)MerkHP(spasi)TypeHP
Kirim Ke: 3000
Contoh: GPRS NOKIA 6600

*Setting GPRS Mentari Manual :
Profile Name : INDOSATGPRS
User name : indosat
Access Point Name (APN) : www.satelindogprs.com
Password : indosat
Gateway IP : 10.19.19.19
Homepage : http://wap.klub-mentari.com/
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 9201
Activate GPRS : ACTGPRS kirim ke 888
Call Center : (021) 5438 8888 atau 222 (dari handphone)

*Setting GPRS Matrix via OTA :
Ketik SMS: GPRS(spasi)MerkHP(spasi)TypeHP
Kirim Ke: 3939
Contoh: GPRS NOKIA 6600

*Setting GPRS MATRIX Manual :
User Name : dikosongkan
APN : www.satelindogprs.com
Password : dikosongkan
Gateway IP : 202.152.162.250
Homepage : http://wap.matrix-centro.com/
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 9201
Activate GPRS : ACTGPRS kirim ke 888
Call Center : (021) 5438 8888 atau 222 (dari handphone)

*Setting GPRS IM3 via OTA :
Ketik SMS: GPRS(spasi)MerkHP(spasi)TypeHP
Kirim Ke: 3939
Contoh: GPRS NOKIA 6600

*Setting GPRS Im3 Manual :
User name : gprs
APN : www.indosat-m3.net
Password : im3
Gateway IP : 010.019.019.019
Homepage : http://wap.m3-access.com/
Data Bearer : GPRS
Proxy port number : 9201 atau 8080

*Setting GPRS XL via OTA :
Ketik SMS: GPRS(spasi)MerkHP(spasi)TypeHP
Kirim Ke: 9667
Contoh: GPRS NOKIA 6600

*Setting GPRS XL Manual :
User name : xlgprs
APN : www.xlgprs.net
Password : proxl
IP Address : 202.152.240.50
Homepage : http://wap.lifeinhand.com/
Data Bearer : GPRS
Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)
Prompt Password : No
Authentication : Normal
Phone IP address : Automatic
Primary name server : 0.0.0.0
Secondary name server : 0.0.0.0

*Setting GPRS SIMpati dan kartu AS via OTA :
Ketik SMS: GPRS(spasi)16 no ICCID
Kirim Ke: 6616
Contoh: GPRS 6210008811096665
Keterangan: ICCID (Integrated Circuit Card Identification) adalah nomor yang terdiri dari 16 (enam belas) digit nomor dan terdapat di belakang chip SIM Card kamu.

*Setting GPRS Katu HALO via OTA :
Ketik SMS: GPRS
Kirim Ke: 6616
Contoh: GPRS

*Setting GPRS Telkomsel (semua kartu) Manual :
Profile Name : TSEL GPRS
APN : Telkomsel
User name : wap
Prompt Password : No
Password : wap123
Authentication : Normal
Gateway IP address : 10.1.89.130
Homepage : http://wap.telkomsel.com/
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent

*Setting GPRS Three
Otomatis aktif pada pembelian kartu perdananya. Tunggu beberapa menit Setting GPRS/MMS OTA akan di kirim langsung ke HP anda (Gratis). Bila setting GPRS belum terkirim, pindahkan kartu anda ke HP yg support GPRS lainnya tunggu beberapa menit lalu pindahkan lagi ke HP anda.

*Setting MMS Telkomsel VIA OTA
- Kartu HALO:
Daftar di GRAPARI atau
Ketik SMS : MMS
Kirim ke : 6616

- Kartu SIMPATI:
Ketik SMS: MMS(spasi)16 nomor kartu dibelakang SIM card
Kirim ke: 6616
Contoh: MMS 6210008811096665

*Setting MMS Telkomsel Manual
Connection Name : tel-MMS
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : mms
Username : wap
Prompt Password : No
Password : wap123
Authentication : Normal
Proxy address : 10.1.89.150
Homepage : http://mms.telkomsel.com/
Connection Security : Off

Ketentuan-ketentuan Pengaktifan GPRS simPATI (Telkomsel)

1. Menggunakan ponsel dengan fasilitas GPRS.

2. Masih memiliki pulsa minimum Rp. 500,- dibawah nilai tersebut Anda tidak dapat menggunakan layanan GPRS, MMS maupun SMS.

3. Mendaftar sebagai pelanggan GPRS, yang hanya dapat dilakukan melalui SMS. Caranya :
Ketik SMS : GPRS [Nomor Kartu]
Contoh : GPRS 6210008811096665
Kirim ke : 6616
Catatan : Tarif pesan kirim SMS : Rp. 350 ,- / pesan.
Nomor kartu merupakan nomor ICCID (Integrated Circuit Card
Identification) yang terdiri dari 16 (enam belas) digit nomor dan terdapat di belakang chip kartu simPATI Anda. Isi pesan tidak tergantung pada huruf besar atau kecil (non case sensitive). Dalam pengetikan nomor kartu tidak boleh ada spasi.

4. Sistem akan memberikan pesan notifikasi SMS kepada Anda setelah beberapa waktu untuk memberitahukan bahwa permintaan aktivasi sedang diproses : “Your request for GPRS Setup already received. Please wait for max. 48 hours for succesfull activation notification message.”

5. Pemrosesan aktivasi membutuhkan waktu maksimum 48 jam.

6. Setelah proses aktivasi sukses dilakukan, sistem akan
memberitahukan kepada Anda melalui SMS dari 6616 : “Welcome to GPRS Service! Your GPRS service has been activated. Please visit
www.telkomsel.com for more information”

7. Melakukan setting pada terminal komunikasi yang digunakan dengan parameter-parameter seperti penjelasan di atas

8. Berada di wilayah layanan GPRS.

9. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda telah terdaftar pada www.telkomsel.com.

10. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda melakukan setting handset untuk menggunakan Access Point Name (APN) telkomsel.

Ketentuan Pengaktifan GPRS kartuHalo (Telkomsel)


1. Menggunakan ponsel dengan fasilitas GPRS.

2. Mendaftar sebagai pelanggan GPRS, pendaftaran dapat dilakukan di GraPARI atau hubungi 111, layanan bebas pulsa dari kartuHALO Anda, atau dapat dilakukan melalui SMS
Caranya :
Ketik SMS : GPRS
Kirim ke : 6616

Catatan : Tarif pesan kirim SMS : Rp. 250 ,- / pesan.

3. Sistem akan memberikan pesan notifikasi SMS kepada Anda setelah beberapa waktu untuk memberitahukan bahwa permintaan aktivasi sedang diproses : “Your request for GPRS Setup already received. Please wait for max. 48 hours for succesfull activation notification message.”

4. Pemrosesan aktivasi membutuhkan waktu maksimum 48 jam.

5. Setelah proses aktivasi sukses dilakukan, sistem akan
memberitahukan kepada Anda melalui SMS dari 6616 : “Welcome to GPRS Service! Your GPRS service has been activated. Please visit
www.telkomsel.com for more information”

6. Melakukan setting pada terminal komunikasi yang digunakan dengan parameter-parameter seperti berikut :
User Name : wap
Prompt Password : No
Password : wap123
APN : Telkomsel
Data Bearer : GPRS
Authentication : Normal
Homepage : http://wap.telkomsel.com/
Gateway IP Address : 10.1.89.130
Port : 9201 (standard), 8000 (proxy)

7. Berada di wilayah layanan GPRS.

8. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda telah terdaftar pada www.telkomsel.com.

9. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda melakukan setting sesuai dengan parameter-parameter yang telah dijelaskan.

Ketentuan Pengaktifan GPRS XL
Setting GPRS/MMS Secara Otomatis Kirimkan SMS berikut ke 9667, biaya Rp. 350,- (sudah termasuk PPN untuk pengguna bebas dan belum termasuk PPN untuk pengguna Xplor).
Untuk aktivasi GPRS/MMS di sistem, hubungi Customer Service XL di 818 melalui nomor bebas/Xplor Anda (bebas pulsa) atau 021 57959818 melalui nomor lainnya (dikenakan tarif sesuai dengan yang berlaku).

Aktivasi 3G

Untuk Telkomsel (kartuHALO, simPATI dan kartuAs)

Pengaktifan
Ketik SMS : 3G
Kirim ke : 3636

Ketentuan :
-Menggunakan Handphone 3G.
-Menggunakan Jaringan Telkomsel.
-Berada pada Cakupan Jaringan (Network Coverage) 3G Telkomsel. -Khusus untuk Mobile Video (Video Streaming & Video Download) Handset harus disetting , dengan cara :
kirim SMS : S(spasi)MERK(spasi)TYPE ke 5432
misalnya : S NOKIA N73

Untuk INDOSAT

Pengaktifan
Ketik SMS : Reg(spasi)3G
Kirim ke : 777

Ketentuan :

-Menggunakan Handphone 3G.
-Menggunakan Jaringan Indosat.
-Berada pada Cakupan Jaringan (Network Coverage) 3G Indosat

Bagi yang sudah memakai kartu Axis ini, berikut settingan GPRS untuk HaPe atau Modem GSM Anda supaya bisa berinternet ria:

Connection Name : AXIS
Data Bearer : GPRS atau PS
Access Point Name (APN) : AXIS
Username : AXIS
Prompt Password : No
Password : 123456
Authentication : Normal
Gateway/Proxy IP Address : 10.8.3.8
Gateway/Proxy Port : 9201 atau 8080
Homepage : http://wap.axisworld.co.id
Connection Security : Off
Session Mode : Permanen
AXIS, langsung terasa serunya!

asik Juga Foto2 di SEKDOS...

Dari pada pusing nunggu DP gw yang rada Lama di Sekdos..makLum gw lagi Bimbingan bikin PI.Rada ribet seh..pake ditentuin penulisanya sama tuh Dosen. Mana Lambreta Sekali lagi dateng nya. MakLum merasa Penting gitu, jadi rada dilama-lamain dah sama Doi..yaudah dari pada bete2, mending gw foto2 dikit.. rada narsis seh. tapi seru juga kalo bareng ma temen-temen..

yaudah coba diliat ajah deh hasil nya.. chek this out :








Akhir nya Pecah Telur Juga Page Rank BLog gw...

duh senengya setelah sekian lama aku menunggu.... dah kyk lagu ajah..........
akhirnya pecah telur juga Page Rank Blog gw... asik-asik... padahal udah lama kagak aktif nge post lagi, nd udah jarang juga buka bLog..sekalinya buka Blog., eh ada surprise ( kalo bahasa gaul nya,...hahaha..). Ternyata PR gw naik jadi 1 deh... masih anak ayam seh, tapi gpp dah dari pada masih 0 ya nggak. Terakhir gw nge post tuh hari sabtu jumat sore deh kalo gak salah, itu juga kepepet ngerjain tugas SofskiLL. Tugas nya juga rada aneh.. kurang jelas Dosenya ngejelasinya.. tapi gw tetep ngerjain sebagai mahasisw yang rajin dan jadi panutan... hahahahha...lebay..

oke dah sekian ajah curhat nya... nani dilanjutkan di posting-posting berikutnya...
berhubung gw baru pulang nd masih capek neh...
yu dadah babaiiiiiiii...........

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ( Tugas SofskiLL)

PENERAPAN SISTEM STRUKTUR ORGANISASI
PADA PERUSAHAAN DEVELOPER
(PT. GRAHA BUANA, JAKARTA)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


Keadaan Lingkungan

Perusahaan ini berada di sekitar lokasi industri dan pemukiman penduduk. Padatnya kegiatan perekonomian dan arus lalu lintas dengan kesibukan berbagai macam profesi mulai dari sektor kaki lima hingga level perusahaan, perkantoran, menambah pandangan bahwa daerah ini merupakan salah satu dari sisi daerah yang sibuk.


Perkembangan Perusahaan

Sejak masa pendiriannya perusahaan ini telah berkembang pesat dengan berbagai diversifikasi layanan. Pada waktu tahun-tahun awal pendiriannya perusahaan ini hanya melayani ekspedisi atau pengiriman barang dalam negeri, namun saat ini telah mempunyai layanan ke berbagai negara dengan pemakai jasa dari beberapa perusahaan besar ternama, berbagai perusahaan kecil menengah serta masyarakat umum. Sebagai konsekuensi perkembangan perusahaan yang pesat dengan perolehan keuntungan yang relatif tinggi, perusahaan ini menerapkan sistem kompensasi yang baik. Ini terbukti dengan diberikannya pensiun, asuransi diri, suami atau isteri dan asuransi kecelakaan. Sampai saat ini jumlah pemakai jasa perusahaan ini sebanyak 75 perusahaan kecil dan besar termasuk nama-nama seperti Unilever, BCA, Indosat dan perusahaan besar lainnya.


NB :

BERDASARKAN GAMBARAN UMUM DIATAS SAYA AKAN MENCOBA MEMBAHAS BERDASARKAN FUNGSI MANUFAKTUR….

Dalam postingan berikutnya saya akan melanjutkan dengan 5 fase / siklus system, diantaranya :
1. Pendefinisian Masalah
2. Analisis Sistem
3. Rancangan Sistem
4. Implementasi
5. Pengujian

Okokokokok….!!!!!!

RANCANGAN SISTEM ( Tugas Softskill )

RANCANGAN SISTEM

1. Struktur Organisasi Fungsional

Struktur organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian Personalia dan Bagian Pembelanjaan serta Bagian Umum. Pada struktur organisasi fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia dahulu bekerja. Oleh karena itu seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan menarik seluruh orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati bersama. Struktur organisasi fungsional yang menangani proyek-proyek dapat dilihat pada Gambar 3.1.





2. Struktur Organisasi Proyek

Pacta hakekatnya struktur organisasi proyek bennula dari orgamsasl
fungsional. Pengelola proyek dari suatu bagian meminta agar orang-orang fungsional yang bekerja pacta proyek benar-benar pindah untuk bekerja sepenuhnya di bawah kekuasaannya. Untukjelasnya dapat dilihat Gambar 3.2.




Semakin banyak proyek maka semakin banyak pula duplikasi fungsi. Selain itu para karyawan akan ragu di mana dia akan ditempatkan bila pelaksanaan proyek sudah selesai. Sebaliknya manajer bagian mungkin akan khawatir bila personilnya ditarik ke proyek-proyek. Pemanfaatan personil-personil yang fungsional akan menjadi tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu diciptakanlah apa yang disebut struktur organisasi matriks.

3. Struktur Organisasi Matriks

Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri.



Masing-masing bagian secara struktural tidak boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi berada di bawah pengawasan manajemen proyek. Selanjutnya struktur organisasi matriks dapat dilihat pada Gambar 3.3. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen proyek.

4. Organisasi Usaha

Jenis organisasi ini biasanya dipakai pada perusahan-perusahan besar dimana sering muncul proyek penelitian dan pengembangan produk. Pada kelanjutannya akan dibentuk organisasi fungsional di dalam perusahaan tersebut dengan maksud agar kegiatan dapat mandiri dan luwes dengan sumber daya manusia serta dana tersendiri. Dalam hal ini, kerjasama antara teknisi, peneliti dan para ahli pemasaran perlu dibina terutama pada saat permulaan pengembangan produk.

5. Organisasi Tim Kerja

Bentuk organisasi ini biasanya dimanfaatkan untuk menanggulangi proyek-proyek yang muncul secara tiba-tiba atau belum direncanakan dan sifatnya ad hoc (sementara). Para anggota organisasi ini biasanya merupakan personil-personil senior dan tidak dibebaskan dari pekerjaan rutinnya. Namun dengan bekal pengalaman yang ada, biasanya mereka lebih mampu dan tenang dalam menanggulangi persoalan yang timbul secara mendadak.
Barrie dan Paulson (1984) membagi struktur organisasi atas empat kelompok, yang mencakup struktur organisasi dengan pendekatan tradisional, struktur organisasi pemilik- pembangun, struktur organisasi putar kunci, dan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional.

1. Struktur Organisasi Pendekatan Tradisional

Dalam struktur organisasi ini pihak pemilik (owner) mempekerjakan seorang pendesain (arsitekturl designer) yang bertugas dalam mempersiapkan rencana dan spesifikasi proyek, kemudian melakukan inspeksi sampai tingkat tertentu yaitu memonitor informasi dan mengawasi perkembangan pelaksanaan konstruksi. Pembangunan konstruksi merupakan tanggungjawab kontraktor utama tunggal kepada pemilik melalui suatu perjanjian. Banyak pekerjaan pada kenyataannya boleh dikerjakan oleh kontraktor khusus individu di bawah perjanjian subkontrak dengan kontraktor utama. Biasanya perusahaan tersebut dinamakan Subkontraktor.



subkontraktor pada umumnya mengajukan penawaran pekerjaan untuk sebagian saja dari rencana pemilik, namun hubungan kontak formalnya adalah secara langsung dengan kontraktor utama dan selanjutnya kontraktor utama bertanggung jawab kepada pemilik mengenai semua pekerjaan, termasuk juga pekerjaan-pekerjaan yang disubkontrakkan. Struktur organisasi berdasarkan pendekatan tradisional dapat dilihat pada Gambar 3.4.

2. Struktur Organisasi Pemilik-Pembangun (The Owner-Builder)

Secara historis banyak sekali kota-kota atau negara-negara terutama pada bagian/dinas pekerjaan umum, badan pemerintah pusat, dan perusahaan-perusahaan swasta telah melaksanakan pekerjaan dengan kemampuan sendiri, baik mengenai pembuatan desain maupun mengenai pelaksanaan konstruksinya. Pendekatan ini sering disebut sebagai 'force account' (Perhitungan berdasarkan kemampuan sendiri).



Para pemilik yang lain atau perwakilannya seperti biro reklamasi, dinas bangunan publik dan badan pelayanan umum (general services administration) walaupun banyak mempertahankan pertanggungjawaban manajemen dan desain konseptualnya, tetapi mereka telah memanfaatkan jasa-jasa konsultan untuk semua atau sebagian dari desain detailnya serta menyerahkan kepada kontraktor untuk mempekerjakan dan mengawasi tenaga kerjanya. Untuk jelasnya lihat Gambar 3.5.

3. Struktur Organisasi Perancang-Pembangun atau Perancang-Pengelola (Putar Kunci)

Beberapa ahli membedakan pengertian antara perancang-pembangun (perancang-pengelola) dan putar kunci. Namun pada prakteknya kedua hal tersebut sering saling tertukar. Dalam metode ini keseluruhan manajemen proyek yang meliputi konsep perencanaan, perancangan, pelaksanaan konstruksi serta penyelesaian proyek biasanya ditangani oleh satu perusahaan.
Berdasarkan pengertian perancang-pembangun, pihak pembangun tidak bertindak sebagai kontraktor utama. Pihak pembangun tidak mengendalikan pekerjaan dalam satu tangan terhadap semua kontraktor. Ada suatu bentuk kontrak khusus yang dinegosiasikan antara perancang-pembangun bersama dengan pemilik dalam mengelola proyek. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.6.a. Sedangkan menurut pengertian perancang-pengelola, pelaksanaan konstruksidikerjakan oleh sejumlah kontraktor bebas menurut rata cara yang sesuai dengan konsep manajemen konstruksi profesional. Selanjutnya lihat Gambar 3.6.b.

Perancangan Pembangunan



Perancangan Pengelola



Dengan menggunakan sistem perancang-pembangun atau perancang- pengelola, pelaksanaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan segera melalui program konstruksi bertahap yang bertujuan untuk mempersingkat waktu pelaksanaan proyek. Cara untuk menyelesaikan proyek seperti ini telah dipakai pada sebagian besar dari proyek-proyek industri berat yang berorientasi pada proses, sebagaimana yang telah dibangun di negara Amerika Serikat pada beberapa dasawarsa terakhir ini.

4. Manajemen Konstruksi Profesional

Manajemen konstruksi profesional membentuk satu tim atas tiga kelompok utama yaitu pemilik, perancang, dan manajer konstruksi dalam suatu hubungan yang tidak saling bertentangan dan hal ini membuka kesempatan bagi pemilik untuk berperan secara penuh dalam proses pelaksanaan konstruksi.
Struktur organisasi manajemen konstruksi profesional dibagi atas dua jenis pendekatan. Pendekatan yang pertama yaitu melalui penggunaan suatu perusahaan konsultan sebagai pengawas pekerjaan para kontraktor, sedangkan pendekatan yang ke dua yaitu menggunakan jasa kontraktor utama sebagai pengawas dari seluruh pekerjaan yang disubkontrakkan.
Dari segi waktu penyelesaian proyek, kualitas pekerjaan dan dari segi pengawasan keuangan proyek maka penggunaan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional melalui pendekatan pertama akan lebih kompetitif bila dibandingkan terhadap penggunaan struktur organisasi pendekatan ke dua. Hal ini disebabkan karena adanya pembedaan yang jelas antara tugas dan wewenang pada masing-masing unsur. Lihat Gambar 3.7.a dan pada Gambar 3.7.b.

Manajemen Konstruksi Profesional – Manajer Konstruksi



Manajemen Konstruksi Profesional – Kontraktor Utama




PENGUJIAN ( Tugas SoftSkiLL )

PENGUJIAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan sistem struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Graha Buana Cikarang (1996) dan berdasarkan uraian teori-teori sistem struktur organisasi yang ada, dapat dilihat bahwa struktur organisasi yang digunakan tidak spesifik mengikuti satu pola/tipe struktur organisasi tertentu, tetapi merupakan gabungan dari beberapa pola/tipe struktur organisasi teoritis. Walaupun demikian secara garis besar dapat dilihat bahwa struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang memiliki ciri tertentu yang merupakan dasar pembentukannya. Ciri dasar tersebut dibentuk dari sistem struktur organisasi matriks ( Soekanto, 1983 ). Struktur organisasi matriks tersebut secara fungsional membagi ruang lingkup pekerjaan atas beberapa divisi manajemen dan tiap-tiap divisi manajemen memiliki tugas/wewenang masing-masing serta bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran tugas-tugasnya.

Sehubungan dengan tujuan dan kondisi perusahaan yang meliputi jumlah proyek yang ditangani, jumlah karyawan, jenis bisnis yang ditangani, hubungan pemilik terhadap perusahaan konsultan dan perusahaan kontraktor, lokasi proyek terhadap kantor pusat, dan sebagainya maka sistem struktur organisasi matriks pada aplikasinya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi masih harus dilengkapi oleh beberapa divisi fungsional yang lain, yang tidak terlepas dari penggunaan beberapa jenis/ tipe struktur organisasi teoritis.
Hubungan antara pemilik, konsultan perencana dan para kontraktor pada struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang mengambil sistem struktur organisasi menurut Barrie dan Paulson (1984) yang meliputi struktur organisasi putar kunci dan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional. Sedangkan keberadaan General Manager sehubungan dengan harus adanya wakil pemilik di proyek, struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang menganut sistem Ivancevich dan Matteson (1987) yaitu struktur organisasi divisi Oldmobile. Selanjutnya divisi-divisi lain pada sistem struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang tidak terlepas dari pengaruh sistem struktur organisasi teoritis yang ada.Sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran I sampai Lampiran 9.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat dikatakan bahwa sistem struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang merupakan gabungan dari sistem struktur organisasi teoritis yang ada. Sistem struktur organisasi gabungan ini pada kenyataannya telah mengalami penyesuaian dan penyelarasan terhadap kondisi dan tujuan perusahaan PT. Graha Buana Cikarang yang memiliki lahan bisnis yang besar, jumlah karyawan yang banyak, letak proyek terhadap kantor pusat, dan sebagainya. Sistem struktur organisasi yang digunakan ternyata cukup cocok dengan kondisi dan tujuan dari perusahaan PT. Graha Buana Cikarang. Keuntungan yang lain dari penggunaan sistem struktur organisasi gabungan ini yaitu para pimpinan pusat dan pimpinan di proyek dapat mengawasi dengan baik sistem keuangan dan prestasi kerja antara divisi-divisi manajemen yang ada sehingga terciptanya efisiensi dan efektifitas kerja yang tinggi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Penerapan sistem struktur organisasi suatu perusahan tertentu tidak harus menganut satu pola/ tipe struktur organisasi teoritis yang ada.

2. Sistem struktur organisasi yang digunakan oleh suatu perusahaan tertentu bisa merupakan gabungan dan beberapa pola/ tipe struktur organisasi teoritis yang ada.

3. Antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya bisa memiliki sistem struktur organisasi yang berbeda. Hal ini tergantug dari kondisi dan tujuan perusahaan tersebut.

Saran

Sebaiknya masing-masing perusahaan menerapkan sistem struktur organisasinya sesuai dengan kebutuhan serta berdasarkan kondisi dan tujuan peusahaan tersebut. Makalah ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis selama bekerja di PT. Graha Buana Cikarang. Istilah-istilah yang digunakan masih menggunakan istilah asing. Jadi diharapkan pada para pemakai untuk menyesuaikannya dengan kondisi pada perusahaan yang bersangkutan.

IMPLEMENTASI ( Tugas SoftskiLL )

IMPLEMENTASI

CARA STUDI

Materi dalam makalah ini merupakan suatu bentuk atau gambaran sistem struktur organisasi aktual, yang sudah digunakan oleh banyak perusahaan developer (pengembang) skala besar di Jakarta, Tangerang dan Jawa Barat. Tinjauan pembahasan materinya dilakukan dengan cara studi literatur dan studi perbandingan.
Studi literatur memberikan pengertian-pengertian serta penjelasan- penjelasan dasar secara teoritis (berdasarkan buku-buku referensi yang diutamakan) Mengenai struktur–struktur organisasi, sedangkan studi perbandingan menitik beratkan pada proses pembentukan sistem struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan yang ditinjau (PT. Graha Buana Cikarang, Jakarta).

MATERI PENELITIAN

Penerapan sistem struktur organisasi yang dimaksud pada dasarnya dibentuk dari beberapa struktur organisasi teoritis yang telah dibahas pada tinjauan pustaka, tetapi pada aplikasinya sistem struktur organisasi tersebut masih perlu disesuaikan dengan kondisi dan tujuan perusahaan yang bersangkutan agar perusahaan tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan fleksibel.
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Graha Buana Cikarang (PT. GBC) di dalam master project (proyek induk) pada dasarnya terdiri dari tiga unsur utama yaitu pemilik, konsultan perencana, dan kontraktor. Dalam hal ini yang mewakili pihak pemilik adalah General Manager dan General Manager membawahi beberapa divisi manajemen yaitu Human Resources Department, Marketing Management, Management Information System, Production Management, dan Construction Management. Divisi-divisi manajemen ini pada operasionalnya sangat membantu kerja pemilik (General Manager) dalam menjalankan tugas-tugas dan fungsi-fungsinya.
Masing-masing divisi manajemen memiliki tugas dan fungsi sendiri. Untuk menunjang tugas dan fungsinya maka pada masing-masing divisi tersebut berkembang lagi beberapa departemen tertentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Konsultan perencana di bawah pengawasan dan Production Management, sedangkan kontraktor-kontraktor di bawah pengawasan dari Construction Management.
Struktur organisasi perusahaan PT. Graha Buana Cikarang dapat dilihat pada Gambar 3.8. Dari struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan sistem dan ruang lingkup kerja masing-masing divisi (unsur).

1. Board of Director

Board of Director merupakan jajaran direksi yang berada di kantor pusat (head office). Jajaran direksi adalah orang-orang yang memegang saham pada perusahaan PT. Graha Buana Cikarang dan mereka juga memegang kekuasaaan penuh terhadap arah kebijakan yang diambil. Salah satu arah kebijakan dari jajaran direksi adalah membuat planning bersama Direktur Eksekutif mengenai ruang lingkup master project (proyek induk) yang akan dilaksanakan. Pada operasionalnya jajaran direksi mengangkat seorang Direktur Eksekutif untuk memimpin perusahaan.

2. Direktur Eksekutif

Direktur Eksekutif merupakan pimpinan tertinggi dalam menjalankan perusahaan dan Direktur Eksekutif bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan. Salah satu tugasnya yaitu mengontrol pelaksanaan master project (proyek induk). Direktur Eksekutif juga berada di kantor pusat dan setiap dua minggu sekali meninjau ke site office untuk memeriksa kemajuan progress proyek induk.

3. General Manager

General Manager diangkat oleh Direktur Eksekutif untuk memimpin langsung proyek induk dan tetap stand by di site office. General Manager juga berfungsi sebagai wakil dari pihak pemilik untuk memimpin dan mengawasi pelaksanaan proyek induk. Dalam menjalankan tugas-tugasnya General Manager membentuk beberapa divisi manajemen yaitu Human Resources Department, Marketing Management, Management Information System, Production Management, dan Construction Management. Masing-masing divisi manajemen dikepalai oleh seorang manager.

4. Human Resources Department

Divisi ini mengatur seluruh urusan administrasi dan kepegawaian, antara lain: surat menyurat ke instansi perusahaan lain, transfer gaji karyawan, urusan surat perjanjian kerja, penyediaan peralatan kantor dan sebagainya.



5. Management Information System

Divisi ini berfungsi mencari dan mengumpulkan segala informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, baik sebagai bahan penelitian maupun sebagai pengembangan bisnis perusahaan di masa yang akan datang. Informasi-informasi yang terdapat pada divisi Management Infonnation System ini terdistribusi atas informasi yang dibutuhkan oleh divisi-divisi lain yaitu Human Resources Department, Marketing Management, Production Management, dan Construction Management, tetapi dalam operasionalnya divisi Management Information System harus melaporkan hasil kerjanya tersebut kepada General Manager dan kemudian General Manager akan mengontrol perkembangannya pada divisi-divisi manajemen yang terkait.

6. Marketing Management
Dalam konsep usaha atau berbisnis, Uang yang dipinjam dari bank harus secepatnya dipolar kembali dengan tujuan perluasan usaha lahan bisnis. Pada perusahaan PT Graha Buana Cikarang ini, divisi Marketing Management menerapkan sistem bahwa pada saat kegiatan pelaksanaan konstruksi sudah mencapai lima puluh persen dari tahap penyeiesaian maka produk-produk harus sudah mulai ditawarkan kepada para konsumen. Promosi biasanya dilakukan melalui spanduk, leaflet, pamflet, pameran, iklan-iklan pada televisi, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Divisi Marketing Management dibagi atas tiga departemen yaitu departemen promosi, penjualan dan management property. Departemen Management Property mengurus masalah penyewaan gedung, fasilitas dan utilitas gedung yang disewa, serta masalah maintenance (perawatannya).

7. Production Management

Sebelum tahap pelaksanaan konstruksi berjalan, segala sesuatunya diolah di bagian ini dahulu. Konsultan perencana berhubungan langsung dengan divisi manajemen produksi. Pada tahap awal konsultan perencana bersama departemen planning and scheduling membuat suatu perencanaan lengkap master plan dari kola satelit seperti perencanaan jalan-jalan kota, saluran air bersih dan air kotor, fasilitas umum dan sosial, gedung sekolah, gedung kantor, apartemen, hotel, plaza, supermarket, ruko, rukan, bangunan utilitas, pengolahan air kotor dan air bersih, dan sebagainya.
Master plan yang ada kemudian dipecah-pecah menjadi key plan, yang selanjutnya key plan tersebut harus diasistensikan oleh konsultan perencana kepada departemen design and engineering. Hal-hal yang dibicarakan di sini adalah layout prasarana dan sarana kota satelit terhadap pemukiman penduduk sekitar, kontur dan ketinggian tanah dasar kota satelit (grading plan), saluran air kotor dan air bersih, masalah hitungan kekuatan struktur bangunan, gambar-gambar struktur dan arsitektur bangunan, standard detail, serta gambar-gambar perubahan. Sejalan dengan itu, utilitas, lansekap dan fasilitas pendukung lainnya dipadukan dan diselaraskan juga dalam key plan tersebut.
Sebagai tahap akhir, antara departemen planning and scheduling, design and engineering, cost control, utility and landscape, dan konsultan perencana secara bersama-sama menyusun spesifikasi, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) serta harga-harga bangunan untuk keperluan tender. Hasil yang diperoleh merupakan 'top secret' yang harus dilaporkan kepada Manajer Produksi dan selanjutnya Manajer Produksi melaporkan hasil tersebut kepada General Manager untuk dievaluasi. Pada saat melakukan tender General Manager dibantu oleh divisi Production Management dan Constmction Management.


8. Construction Management

Divisi ini memiliki tanggung jawab penuh terhadap segala pekerjaan konstruksi dan pascakonstruksi. Pada masa prakonstruksi divisi Construction Management bersama Production Management melakukan pelelangan yang dipantau oleh General Manager. Para pemenang lelang akan ditentukan pada rapat bersama antara Direktur Eksekutif, General Manager, Manajer Konstruksi dan Manager Produksi. Jika sebelum diadakan pengumuman lelang, terdapat peserta lelang yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut, maka Divisi Construction Management, Production Management dan General Manager melakukan aanwijzing bersama-sama para peserta lelang.
Selama menjalankan tugasnya, Divisi Construction Management dibantu oleh banyak asisten yang jumlahnya tergantung dari banyaknya jenis proyek yang ada. Masing-masing asisten mengawasi satu jenis proyek utama. Sebutan jabatan untuk asisten Construction Management biasanya disebut Project Manager. Satu jenis proyek utama yang dipimpin oleh Project Manager bisa terdiri dari beberapa proyek bagian dan masing-masing proyek bagian tersebut harus dilaksanakan oleh suatu kontraktor khusus yang menang dalam pelelangan.

ANALISA SISTEM ( Tugas SofskiLL )

ANALISA SISTEM


TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan para pemakai dan juga sebagai bahan perbandingan pada suatu perusahaan (khususnya perusahaan developer) terhadap sistem struktur organisasi yang digunakannya. Hal-hal yang positif dan menguntungkan juga sangat diharapkan terhadap komparasi dan analogis sistem struktur organisasi gabungan yang digunakan PT. GBC ini pada perusahaan-perusahaan pengembang single-business skala kecil maupun menengah.


TINJAUAN PUSTAKA


Setiap kegiatan perlu diorganisasikan, yang berarti bahwa kegiatan tersebut harus disiapkan, disusun dan dialokasikan serta dilaksanakan oleh para unsur organisasi tersebut sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif. Proses ini meliputi perincian pekerjaan, pembagian pekerjaan dan koordinasi pekerjaan yang terjadi daiam suatu lingkup dan struktur tertentu.
Soekanto (1983) membagi struktur organisasi menjadi lima kelompok yaitu struktur organisasi fungsional, struktur organisasi proyek, struktur organisasi matriks, struktur organisasi usaha (ventura) dan struktur organisasi tim kerja (task force ).

Analisis Sistem organisasi. Tujuannya antara lain untuk :
• Mengidentifikasi Core business dari organisasi.
• Mengidentifikasi Aktivitas yang mengelola Core business.
• Mengidentifikasi Resources Utama dari Core business tersebut.
• Mengidentifikasi konteks dari Sistem informasi yang mendukung pengelolaan Aktivitas, Resources Utama maupun Core Business.
• Mengidentifikasi kebutuhan informasi bagi perancangan Sistem informasi.

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Tujuannya antara lain untuk :
• Membangun arsitektur sistem informasi.
• Mengidentifikasi konteks Sistem Perangkat Lunak dan Sistem Basis Data (jika analisis dilakukan oleh ahli informatika).
• Mengidentifikasi konteks dan spesifikasi elemen lainnya (Sistem Perangkat Keras, Sistem Jaringan Komputer, dll).
• Mengidentifikasi functionalities dari calon aplikasi Perangkat Lunak.
• Mengidentifikasi entitas data yang relevan dari calon sistem basis data.

Analisis dan Perancangan Sistem Perangkat Lunak
• Ikuti tahapan Software Engineering (RPL). Contoh Waterfall, Prototyping, Incremental Iterative, Spiral, OOA/OOD/OOT, dll.
• Tujuannya adalah untuk membangun software (sistem perangkat lunak).

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data
• Ikuti tahapan Perancangan Basis Data (Pemodelan Konseptual, Logika, dan Fisik dari Basis Data).
• Tujuannya adalah untuk membangun Sistem Basis Data yang terpusat ataupun yang tersebar.

PENDIFINISIAN MASALAH ( Tugas SofskiLL )

PENDIFINISIAN MASALAH



Permasalahan
Sistem struktur organisasi banyak sekali macamnya, mulai dari yang bersifat tradisional sampai profesional. Penerapannya sendiri dapat berbeda-beda dan banyak faktor yang menentukan, antara lain: besar kecilnya perusahaan, luas sempitnya jaringan usaha, jumlah karyawan, tujuan perusahaan dan sebagainya. Beragamnya sistem struktur organisasi tersebut dimungkinkan bahwa suatu perusahaan A cocok menggunakan sistem struktur organisasi B, tetapi perusahaan C atau yang lain belum tentu cocok menggunakan sistem struktur organisasi B.
Suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya selalu menggunakan struktur organisasi sebagai wadah segala kegiatannya, tetapi untuk penerapan sistem struktur organisasinya tergantung dari kondisi perusahaan yang bersangkutan. Hal ini merupakan suatu masalah bagi setiap perusahaan dalam menerapkan struktur organisasi mana yang cocok sehingga untuk itu setiap perusahaan membutuhkan waktu dan pengamatan (analisis) yang khusus dalam memilih sistem struktur organisasi yang tepat dan sesuai.


Keaslian

Makalah ini membahas mengenai penerapan sistem struktur organisasi yang digunakan oleh salah satu perusahaan pengembang (developer company) yang ada di Jakarta yaitu PT. Graha Buana Cikarang (PT. GBC) yang lahan bisnisnya merupakan pengembangan suatu Kota Satelit di daerah Cikarang Baru Jawa Barat. Sistem struktur organisasi yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa struktur organisasi teoritis yang ada.

Manfaat

Sistem struktur organisasi gabungan ini ditinjau dari strukturnya sangat beragam dan kompleks. Pada dasarnya sistem ini melibatkan hubungan antara Pemilik, Konsultan Perencana dan Kontraktor, yang mana di dalam unsur pemilik berkembang beberapa divisi manajemen yaitu Human, Resources Department, Marketing Management, Management Information System, Production Management dan Construction Management, yang pada operasionalnya sangat membantu pemilik dalam menjalankan tugas-tugas dan fungsi-fungsinya. Sistem struktur organisasi ini sangat bermanfaat pada perusahaan-perusahaan besar (khususnya perusahaan developer) sebagai bahan perbandingan kajian terhadap sistem struktur organisasi yang digunakannya.

iklan

mau pinter membuat blog atau website? klik saja di sini mau software murah tapi sangat berguna? klik saja di sini
mau software murah tapi sangat berguna? klik saja di sini mau pinter membuat blog atau website? klik saja di sini
 

Top Visitor

Site Info

Toy Blogs - Blog Catalog Blog Directory TopOfBlogs Google bot last visit powered by Gbotvisit.com Powered by Mysiterank