TUGAS SISTEM INFORMASI





TUGAS SISTEM INFORMASI

NAMA : MARIYANTO

NPM : 311 07 062

KELAS : 3DB03

MATERI : ANALISIS SISTEM INFORMASI



1. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

v Konsep Dasar Sistem

Sistem :

kumpulan dari unsur/elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling

mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Contoh :

- Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware

- Sistem Akuntansi, dll

Menurut Jerry FithGerald ;

sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Menurut Ludwig Von Bartalanfy ;

Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat

dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

Menurut Anatol Raporot ;

Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan

satu sama lain

Menurut L. Ackof ;

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri

dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

v Konsep Dasar Informasi:

Informasi :

data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan

dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data

menjadi suatu informasi == input - proses – output.

v Definisi Sistem Informasi:

“Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

penggunanya”.

“Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk

mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi”.

“Sekumpulan prosedur manual atau terkomputerisasi yang mengumpulkan/mengambil,

mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi dalam mendukung pengambilan dan

kendali keputusan”

“Sekelompok orang, prosedur, input, output dan pengolahannya secara bersama-sama

menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya”

Menurut Robert A. Leitch ;

sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan.




v JENIS-JENIS SI

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Transaction Processing Systems (TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

2.Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)

OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.

KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

4. Decision Support Systems (DSS)

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)

AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.

6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)

Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.

7. Executive Support Systems (ESS)

ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.


v TINGKATAN SI

Informasi yang dibutuhkan tiap tingkatan manajemen berbeda-beda, disesuaikan dengan tingkatan sistem informasi yang dibutuhkan. Menurut Laudon dan Laudon (2002, p38), sistem informasi yang melayani tingkatan organisasi yang berbeda dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu :

1. Sistem informasi tingkat operasional (Operational-level system)
Sistem informasi yang memantau aktivitas dan kegiatan organisasi pada tingkat dasar.

2.Sistem informasi tingkat pengetahuan (Knowledge-level system)
Sistem informasi yang mendukung pekerja berbasis pengetahuan (knowledge worker)
dan pekerja berbasis data (data worker) dalam suatu organisasi.

3.Sistem informasi tingkat manajemen (Management-level system)
Sistem informasi yang melayani kegiatan pengawasan, pengontrolan, pengembalian
keputusan, dan administrasi bagi manajemen tingkat menengah.

4.Sistem informasi tingkat strategis (Strategic-level system)
Sistem informasi yang mendukung aktivitas perencanaan jangka panjang yang
disusun oleh manajer tingkat atas.

6 tipe sistem informasi tersebut adalah :

1. Transaction Processing System (TPS)
Merupakan sistem terkomputerisasi yang menampilkan dan menyimpan transaksi
harian yang rutin, yang diperlukan untuk menjalankan organisasi.

2.Office Automation System (OAS)
Sistem otomasi perkantoran membantu dalam sistem administrasi organisasi,
seperti pengolahan data, sistem e-mail, dan sistem penjadwalan yang dirancang
untuk meningkatkan produktivitas pengumpulan data di dalam perusahaan.

3.Knowledge Work System (KWS)
Sistem informasi yang membantu pekerja berbasis pengetahuan yang menciptakan
informasi dan pengetahuan baru.

4.Management Information System (MIS)
Sistem informasi yang terdapat pada tingkat manajemen dalam suatu organisasi
yang menjalankan fungsi perencanaan, pengontrolan dan pengambilan keputusan
dengan cara mengumpulkan data yang bersifat rutin dan laporan pengecualian.

5.Decision Support System (DSS)
Sistem informasi yang terdapat pada tingkat manajemen dalam suatu organisasi
yang mengkombinasikan data dan model analisis untuk membantu dalam
pengambilan keputusan yang bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur.

6.Executive Information System (EIS)
Sistem informasi pada tingkat strategis dalam suatu organisasi yang dirancang untuk
membantu dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur melalui model grafik dan
tabel-tabel.

Berbagai tipe sistem informasi dalam organisasi tersebut memiliki keterkaitan dan mempunyai hubungan erat satu sama lainnya, di mana TPS merupakan penghasil utama berbagai informasi yang dibutuhkan bagi sistem-sistem yang lainnya, salah satunya adalah EIS.

v KOMPONEN SI

• Komponen (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama

membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu

mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai

sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang

disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan

industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau

dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.

Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi

adalah subsistemnya.

Komponen Fisik Sistem Informasi:

· Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk

interaksi, Media komunikasi data

· Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya),

perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi

(aplikasi akuntansi dll).

· Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.

· Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem

· Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:

- Clerical Personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan

inquiry = operator);

- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan

perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan

keputusan level menengah ke bawah.

- Staff specialist : digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.

- Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus,

laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang. Aplikasi = program

+ prosedur pengoperasian.

Sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi formal dan informal.

Sistem Informasi Formal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur dan kebijaksanaan

tertulis dalam dokumen. contoh Undang-undang pajak penjualan.

Sistem Informasi Informal adalah sistem informasi yang memiliki prosedur dan

kebijaksanaan tidak tertulis dalam dokumen, contoh pemberian diskon penjualan secara tidak

terduga.

2. PENGEMBANGAN SI

Hal Mendasar Dalam Pengembangan Sistem

Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang

memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini

dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :

· Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih

cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang

berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri,

bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50

% sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis

pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.

· Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan

50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah

sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya

sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang

bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan

cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program,

menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.

· Maintabilitas, perawatan mencakup ;

- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan

kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian

sistem),

- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai

80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan

untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

sistem yang telah ada.

1.Tim Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personalpersonal

yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :

1. Manajer Analis Sistem

2. Ketua Analis Sistem

3. Analis Sistem Senior

4. Analis Sistem Junior

5. Pemrogram Aplikasi Senior

6. Pemrogram Aplikasi Junior

Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan

dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil,

maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.

2. Perlunya Pengembangan Sistem

Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena

beberapa hal :

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem

yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

�� Ketidakberesan sistem yang lama

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang

lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

�� Pertumbuhan organisasi

Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data

semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru

menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang

lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan

informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan

Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau

efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan

rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatankesempatan

dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi

perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat

mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

manajemen.

3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksiinstruksi

dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya

peraturan pemerintah

3. Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem

1. Keluhan pelanggan

2. Pengiriman barang yang sering tertunda

3. Pembayaran gaji yang terlambat

4. Laporan yang tidak tepat waktu

5. Isi laporan yang sering salah

6. Tanggung jawab yang tidak jelas

7. Waktu kerja yang berlebihan

8. Ketidakberesan kas

9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah

10. Banyaknya pekerja yang menganggur

11. Kegiatan yang tumpang tindih

12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan

13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar

14. Persediaan barang yang terlalu tinggi

15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien

16. Biaya operasi yang tinggi

17. File-file yang kurang teratur

18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran

19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan

20. Investasi yang tidak efisien

21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat

22. Kapasitas produksi yang menganggur

23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis

24. DLL.

4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam

hal :

1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time.

Throughput : jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat

tertentu

Respon time : Rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi.

2. Kualitas informasi yang disajikan

3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah

sumber daya yang digunakan

4. Kontrol (pengendalian)

5. Efisiensi

6. Pelayanan

5. Prinsip Pengembangan Sistem

Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar

Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :

- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan

- Investasi yang terbaik harus bernilai

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses

pengembangan sistem

5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut

6. Jangan takut membatalkan proyek

7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul

permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap

pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk

mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini

disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai

serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem

informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem

informasi.

Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase,

yaitu :

a. Perencanaan sistem

b. Analisis sistem

c. Perancangan sistem secara umum / konseptual

d. Evaluasi dan seleksi sistem

e. Perancangan sistem secara detail

f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem

g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem

a. Fase Perencanaan Sistem

Dalam fase perencanaan sistem :

• Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem

informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan

pemakai informasi.

• Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek

dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.

• Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk

mendukung pengembangan sistem.

Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :

• faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan

kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan

digunakan,

• faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan

pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk

setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk

menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang

tertinggi.

Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi

kriteria-kriteria sebagai berikut :

�� Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat

dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi

yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.

�� Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup

untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.

�� Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang

sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk

melaksanakan kewajibannya secara legal.

�� Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian

pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan

atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.

�� Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah

beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.

Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor

strategis,seperti

�� Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang

tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan

biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan

rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.

�� Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan

produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan

pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan

meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih

cepat, dan biaya yang lebih rendah.

�� Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi

untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan

membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan

tentang efisiensi produktivitas setiap hari.

b. Fase Analisis Sistem

Dalam fase ini :

• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan

hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi

masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem;

ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi

yang berpotensi.

• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan

analisis sistem.

• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk

suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.

• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan

untuk mengembangkan suatu sistem baru.

• Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem

mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang

bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan

kebutuhan pemakai.

• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak

diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk

memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.

• Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan

ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui,

tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara

umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan

analisis tambahan sampai semua peserta setuju.

c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual

Arti Perancangan Sistem

- Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem

- Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional

- Persiapan untuk rancang bangun implementasi

- Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

- Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa

atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu

kesatuan yang utuh dan berfungsi

- Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan

Tujuan Perancangan Sistem

- Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem

- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang

terlibat

Sasaran Perancangan Sistem

- Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan

- Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan

- Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi,

pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan

oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan

oleh komputer

- Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masingmasing

komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi,

simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang,

perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern

Dalam fase ini :

• dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan

pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif

perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk

memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.

• pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan

laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh

sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya,

perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka

harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada

kertas atau pada tampilan komputer.

• Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan

secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang

output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang.

Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan,

dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat

penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan filefile

dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana

data diproses untuk menghasilkan output.

d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem

Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk

keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini

nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem

dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi

sistem.

Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase

perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua

altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat

dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan

akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan

rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan

detailnya.

e. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional

Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk

perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang

dan dijelaskan secara detail.

Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu

dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh

pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input

baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan

didokumentasikan.

Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk

mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan

secara online atau batch. Macam-macam model dikembangkan untuk

mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk membimbing

pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang

dikembangkan.

Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali

yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman

dan error ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru dan

berbeda dibutuhkan untuk merancang kemampuan tambahan macam-macam

komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi.

Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan.

Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi

untuk masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu

kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang

lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem; instalasi

peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.

Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap komponen

rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem secara detail harus

dilakukan kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan

personel manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat

dalam kegiatan ini.

Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan

error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error

dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi

sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang

tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara menyeluruh selesai

dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem

menandatangani laporan perancangan secara detail.

Alat-alat Perancangan

Alat-alat perancangan menolong profesional sistem untuk membentuk

struktur sistem yang akan memenuhi kebutuhan pemakai selama aktivitas

analisis. Alat-alat perancangan sistem yang digunakan adalah :

�� Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan

menjadi informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel

keputusan.

�� Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan

hirarki modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar

modul.

�� Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program

termasuk dokumentasi interface antar modul.

�� Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program

dari gambaran umum sampai detail.

�� Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.

f. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem

Pada fase ini :

• sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.

• Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi

sistem baru.

• laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu

o rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and

Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan

o penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah

laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan

implementasi sistem, seperti :

− pengembangan perangkat lunak

− Persiapan lokasi peletakkan sistem

− Instalasi peralatan yang digunakan

− Pengujian Sistem

− Pelatihan untuk para pemakai sistem

− Persiapan dokumentasi

3. ANALISIS SISTEM INFORMASI

• KLASIFIKASI SISTEM.

A. DETERMINISTIK SISTEM.

Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat

ditentukan/ diketahui dengan pasti.

Contoh :

- Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian

instruksinya.

- Sistem penggajian.

B. PROBABILISTIK SISTEM.

Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang

dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit

kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).

Contoh :

- Sistem penilaian ujian

- Sistem pemasaran.

C. OPEN SISTEM.

Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan

lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan

eksistensinya.

Contoh :

- Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. (Bisnis dalam

menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak

dapat menyesuaikan diri akan tersingkir)

D. CLOSED SISTEM.

Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi,

energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.

Contoh : - reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.

E. RELATIVELY CLOSED SISTEM.

Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima

pengaruh-pengaruh lain.

Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah

didefinisikan dalam batas-batas tertentu .

Contoh :

Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah

ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga

telah ditentukan sebelumnya. tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).

F. ARTIFICIAL SISTEM.

Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan

kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata

lain tiruan yang ada di alam.

Contoh :

- Sistem AI, yaitu program komputer yang mampu membuat komputer

seolah-olah berpikir.

- Sistem robotika.

- Jaringan neutral network.

G. NATURAL SISTEM.

Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.

Contoh : - laut, pantai, atmosfer, tata surya dll.

H. MANNED SISTEM.

Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem

ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut :

H.1. Sistem manusia-manusia.

Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia.

H.2. Sistem manusia-mesin.

Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan.

H.3. Sistem mesin-mesin.

Sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk

memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga

untuk memonitor sistem.

Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa aktifitas.

Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya konsep

organisasi, dimana manusia dibebaskan dari tugas-tugas rutin atau

tugas-tugas fisik yang berat.

Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode " Relatively Closed dan

Deterministik Sistem ", karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah

meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.

Contoh :

Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer

biasanya " Relatively Closed dan Deterministik ", tetapi faktor manusia

sebagai pengelolanya adalah " Open dan Probabilistik Sistem ".

• METODE SISTEM.

A. BLACKBOX APPROACH.

Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya

tidak diketahui atau tidak terdefinisi.

Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam ( yang menangani )

sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini

terdapat pada subsistem tingkat terendah.

Contoh : - bagian pencetakan uang, proses pencernaan.

B. ANALITYC SISTEM.

Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk

menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi

pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya.

Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini :

a. menentukan identitas dari sistem.

- sistem apa yang diterapkan.

- batasannya.

- apa yang dilaksanakan sistem tersebut.

b. menentukan tujuan dari sistem.

- output yang dihasilkan dari isi sistem.

- fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi

lingkungan.

c. - bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari

masing-masing bagian tersebut.

- tujuan masing-masing bagian sistem harus jelas.

- cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistem

lain.

d. bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan

menjadi satu kesatuan.

II. ANALISIS SISTEM

Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai :

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagianbagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena

kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap

selanjutnya.

Langkah-langkah di Analisis Sistem :

Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkahlangkah

yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan

dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem

ruang lingkup tugasnya lebih terinci.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang

harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:

1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah

- Mengindentifikasikan penyebab masalah

- Mengidentifikasikan titik keputusan

- Mengidentifikasikan personil-personil kunci

2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

- Menentukan jenis penelitian

- Merencanakan jadual penelitian

- Mengatur jadual wawancara

- Mengatur jadual observasi

- Mengatur jadual pengambilan sampel

- Membuat penugasan penelitian

- Membuat agenda wawancara

- Mengumpulkan hasil penelitian

3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem

- Menganalisis kelemahan Sistem

- Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen

4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis

Tujuan :

- Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan

- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan

dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen

- Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen

- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan

selanjutnya .

Comments :

0 komentar to “TUGAS SISTEM INFORMASI”

Posting Komentar

iklan

mau pinter membuat blog atau website? klik saja di sini mau software murah tapi sangat berguna? klik saja di sini
mau software murah tapi sangat berguna? klik saja di sini mau pinter membuat blog atau website? klik saja di sini
 

Top Visitor

Site Info

Toy Blogs - Blog Catalog Blog Directory TopOfBlogs Google bot last visit powered by Gbotvisit.com Powered by Mysiterank