Libur Idul Adha, Berkah bagi Pengojek Sepeda Onthel



JAKARTA, - Liburan panjang yang dimulai dengan libur hari raya Idul Adha ini mendatangkan rezeki tersendiri bagi para pengojek sepeda onthel di sekitar kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Jika pada hari-hari biasanya mereka hanya menjadi pengojek sepeda, maka pada hari libur seperti ini mereka menyewakan sepeda antiknya bagi para pengunjung di Kota Tua.



Abidin (33) misalnya, pria yang tinggal di kawasan pemukiman Mangga Besar ini sehari-hari menjadi pengojek sepeda di kawasan portal Kota Tua dan Setasiun Beos Kota. Pada hari libur semacam ini ia pun "cuti" dari pekerjaannya. Sebagai gantinya ia "beralih profesi" menjadi menyewakan sepeda di halaman Museum Fatahillah, Kota Tua.



"Lumayanlah, kita enggak usah kerja, tapi penghasilan agak lebih gede," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat ( 27/11 ) siang. Abidin menetapkan tarif sebesar Rp 20 ribu untuk menyewa sepeda onthelnya selama satu jam.

Dalam sehari, saat hari libur seperti ini ia bisa mengantongi hingga Rp 120 ribu. "Ya rata-rata segitulah. Kadang lebih kadang kurang," ungkapnya. Sementara pada hari biasa, ia cenderung mendapatkan kurang dari Rp 100 ribu rupiah setiap harinya.



Pria berkulit gelap ini juga tak perlu bekerja keras mengayuh sepeda dan mengantarkan penumpang saat "beralih profesi" seperti ini. Ia cukup berpromosi menawarkan sepeda onthelnya kepada para wisatawan. "Ayo mas, mbak, naik sepeda antik. Unik dan menarik," ujarnya bak salesman profesional.

Setelah mendapatkan penyewa, ia pun cukup duduk-duduk bersantai menunggu jam sewanya habis. Sesekali ia mengisap rokok dan menyeruput kopi hitam favoritnya menunggu sepedanya kembali. "Kadang bosen juga sih nungguinnya. Tapi kita ngakalinnya ya begini aja. Ngopi-ngopi, main catur, ngobrol," ujarnya santai.



Persiapan Khusus



Meski tak perlu bekerja lebih keras, namun Abidin mengaku selalu mempersiapkan sepedanya agar menarik perhatian pengunjung. Seperti hari ini, sejak pagi-pagi benar, sebelum shalat Idul Adha, ia sudah mencuci dan memoles sepeda keluaran antik keluaran China ini agar tampil "kinclong". Usai beribadah, ia pun beranjak dari rumahnya menuju Kota Tua.



Abidin pun mengaku tak segan merogoh kocek untuk mengecat ulang sepedanya kalau memang sudah tampak kusam. Pada bagian-bagian tertentu dari sepedanya, ia pun melakukan "chrome" bila sudah berkarat. Tak heran, velg dan setang sepedanya berkilau jika disinari matahari. "Kalau orang lihat sepedanya mengkilap kan pasti milih punya kita," tuturnya.



Menikmati Profesi



Saat sepedanya kembali setelah disewa pengunjung, pria beranak dua ini langsung memarkirkannya di tempat teduh. Sesekali dilapnya sepeda kesayangannya itu bila tampak berdebu.



Abidin mengaku menikmati pekerjaannya ini. Menjadi pengojek sepeda dan penyewa sepeda, membuatnya bisa bertemu banyak orang. Turis-turis mancanegara tak segan diajaknya bicara dengan "bahasa tarzan" jika menjadi penumpangnya. Maklum ia tak fasih berbahasa inggris. "Enggak jelek-jelek amat sih. Tapi ya paling enggak nimpalin kan kita harus bisa," tuturnya.



Menjadi pengojek sepeda pun ditunjangnya dengan kemampuan menjadi pemandu wisata. Abidin mengaku memiliki sedikit pengetahuan tentang berbagai sejarah bangunan di sekitar Kota Tua. Kemauannya untuk belajar dan ikut melestarikan cagar budaya dan sejarah membuatnya bertahan sebagai pengojek sepeda.



Sudah lebih dari lima tahun pekerjaan ini dilakoni Abidin. Hingga kini ia belum berniat untuk meninggalkan pekerjaannya ini. "Saya seneng kok. Kasian sepedanya kalau saya biarin aja," tandasnya sambil tersenyum lebar.



Comments :

0 komentar to “Libur Idul Adha, Berkah bagi Pengojek Sepeda Onthel”

Posting Komentar

iklan

mau pinter membuat blog atau website? klik saja di sini mau software murah tapi sangat berguna? klik saja di sini
mau software murah tapi sangat berguna? klik saja di sini mau pinter membuat blog atau website? klik saja di sini
 

Top Visitor

Site Info

Toy Blogs - Blog Catalog Blog Directory TopOfBlogs Google bot last visit powered by Gbotvisit.com Powered by Mysiterank